Dalam industri logistik, ada banyak istilah yang sering digunakan, salah satunya adalah "shipper."
Bagi kamu yang baru terjun ke industri ini atau ingin memahami lebih dalam tentang proses pengiriman barang, memahami peran shipper itu sangat penting. Lalu, apa saja tugasnya dalam rantai pasok logistik? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Shipper artinya adalah pihak yang mengirimkan barang atau cargo, baik itu individu maupun perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, shipper adalah "si pengirim barang".
Kalau kamu punya bisnis dan sering kirim barang ke customer, selamat! Kamu sudah menjadi seorang shipper.
Nggak cuma di Indonesia aja, istilah shipper ini sudah dipakai secara global dalam industri logistik. Jadi kalau kamu dengar kata shipper di mana pun, artinya tetap sama, ya.
Shipper punya peran krusial sebagai penggerak awal dalam rantai logistik. Tanpa shipper, nggak akan ada barang yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Fungsi utama shipper dalam rantai pasok adalah memastikan barang dapat dikirim dengan aman dan tepat waktu. Berikut beberapa fungsi pentingnya dalam logistik:
Mengatur pengiriman barang: Shipper harus menentukan metode pengiriman yang paling efisien, apakah melalui jalur darat, laut, atau udara.
Menjaga keamanan barang: Shipper bertanggung jawab atas pengemasan barang agar tidak rusak selama proses pengiriman.
Mengurus dokumen pengiriman: Dalam skala bisnis yang lebih besar, shipper juga bertanggung jawab dalam mengurus berbagai dokumen yang diperlukan untuk pengiriman, terutama untuk ekspor dan impor.
Memilih jasa logistik: Shipper harus memilih penyedia jasa logistik atau ekspedisi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berkoordinasi dengan berbagai pihak: Shipper sering bekerja sama dengan freight forwarder, pihak bea cukai, dan perusahaan transportasi untuk memastikan pengiriman berjalan lancar.
Kamu mungkin bertanya-tanya, apa saja sih tugas shipper itu? Tugas shipper sangat beragam, tergantung pada skala bisnis dan jenis barang yang dikirim. Namun, secara umum, berikut beberapa tugas utama shipper:
Mengemas barang dengan standar keamanan tertentu agar tidak rusak selama perjalanan.
Menempelkan label pengiriman yang memuat informasi penerima dan alamat tujuan.
Menggunakan layanan ekspedisi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Memilih antara pengiriman reguler atau ekspres sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Menyiapkan faktur, packing list, dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pengiriman barang.
Dalam pengiriman internasional, shipper juga perlu mengurus dokumen kepabeanan.
Berkoordinasi dengan jasa pengiriman untuk melacak status pengiriman barang.
Memberikan informasi kepada pelanggan mengenai status pengiriman barang mereka.
Baca Juga Apa Itu Cross Docking? Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Shipper bisa berupa individu, UMKM, atau perusahaan besar yang mengirimkan barang ke pelanggan atau mitra bisnisnya.
Beberapa contoh shipper yang sering kita temui:
UMKM Online Shop: Seorang penjual di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee yang mengirimkan barang ke pelanggan adalah shipper.
Perusahaan Manufaktur: Pabrik yang memproduksi barang kemudian mengirimkannya ke distributor atau retailer.
Ekspor-Impor: Sebuah perusahaan di Indonesia yang mengekspor hasil bumi ke luar negeri adalah shipper dalam perdagangan internasional.
Retailer Besar: Perusahaan seperti Indomaret dan Alfamart juga bertindak sebagai shipper ketika mendistribusikan barang ke berbagai cabangnya.
Baca Juga Membangun Hubungan Kuat dengan Supplier: Strategi, Manfaat, dan Tantangan
Selain shipper, ada juga istilah consignee dalam dunia logistik. Perbedaan utama antara keduanya adalah:
Shipper adalah pihak yang mengirimkan barang.
Consignee adalah pihak yang menerima barang.
Misalnya, sebuah pabrik di Jakarta mengirimkan produk elektronik ke sebuah toko di Surabaya. Dalam hal ini, pabrik adalah shipper, dan toko di Surabaya adalah consignee.
Buat kamu yang baru mulai berbisnis atau sudah lama jadi shipper, ini beberapa tips penting:
Selalu simpan dokumentasi pengiriman dengan rapi
Bangun hubungan baik dengan forwarder atau perusahaan logistik
Pahami regulasi pengiriman, terutama untuk barang khusus
Gunakan asuransi untuk pengiriman bernilai tinggi
Manfaatkan teknologi untuk tracking pengiriman
Baca Juga Kapan Perusahaan Perlu Outsource Logistik? Keuntungan, Tantangan, dan Solusi
Nah, sekarang kamu sudah paham kan apa itu shipper dan perannya yang super penting dalam dunia logistik? Shipper bukan cuma sekedar pengirim barang, tapi juga punya tanggung jawab besar dalam memastikan barang sampai dengan aman ke tujuan.
Ingat, keberhasilan sebuah pengiriman sangat bergantung pada kesiapan dan profesionalitas shipper dalam menjalankan tugasnya.
Tapi tenang, di era digital seperti sekarang ini, kamu nggak perlu repot-repot mengurus pengiriman secara manual.
Dengan bantuan platform digital seperti forwarder.ai, semua bisa jadi lebih praktis dan efisien. Mulai dari tracking real-time, notifikasi update pengiriman, hingga perbandingan harga dari berbagai carrier bisa kamu akses dalam satu platform.
Jadi, kalau kamu ingin proses logistik yang lebih lancar dan bebas ribet, yuk coba gunakan forwarder.ai dari sekarang.